Minggu, 06 Juni 2010

HDS menuju Cloud Computing Consumer


Jika sebelumnya cloud computing (komputasi awan) baru merambah pada sektor publik yang kemudian berkembang lagi pada sektor privat, maka kali ini cloud computing memadukan dua faktor tersebut, yaitu publik dan privat. Perusahaan TI yang sedang mengembangkan teknologi ini adalah Hitachi Data System (HDS). HDS tidak sendiri, mereka menggandeng Microsoft untuk mendukung teknologi ini.

Platform komputasi terpadu pertama ini mampu memudahkan penerapan dan pengelolaan aplikasi dalam lingkungan tervitualisasi. Pengelolaan pada pusat data ini menawarkan sebuah pengelolaan pusat data yang lebih sederhana, kokoh dan tentunya dengan biaya yang lebih sedikit.

Melalui media breefing yang dilakukan hari ini di Jakarta, Director Content & File Service HDS Asia Pasifik, Sunil Chavan mengatakan bahwa komputasi terpadu ini sangat mudah digunakan karena bisa digunakan setiap saat, di mana saja dan dengan sistem keamanan data yang lebih terjamin.

Untuk mengembangkan teknologi ini, HDS menggunakan server, storage dan jaringan dari Blade Hitachi dan Hitachi Universal Storage Platform V. Sedangkan untuk piranti lunaknya, teknologi ini didukung oleh Microsoft System Center Operation Manager dan System Center Vistual Machine Manager yang berintegrasi dengan Microsoft Windows Server 2008 R2 Hyper-V.

“Pendekatan cloud computing berusaha mewujudkan TI yang fleksibel, selaras dengan tuntutan bisnis. Cloud computing berawal dari data center. Data center terdiri dari network, server, storage dan aplikasi. Tantangannya adalah bagaimana mengelola semuanya sehingga bisa fleksibel dan lincah. Pendekatan HDS untuk ini adalah dengan mewujudkan platform komputasi terpadu,” ujar Ming Sunadi, Country Manager HDS Indonesia.

Indra Wildan Nugraha, Senior Solution Consultant HDS menambahkan teknologi ini ke depannya tidak hanya tertutup pada perusahaan dari skala besar hingga kecil, seperti UKM (Usaha Kecil Menengah) saja, namun juga akan menuju ke arah pasar retail.

“Target kita ke depannya adalah pada perusahaan-perusahaan Telco, seperti Indosat, Telkom, dan Excelcomindo Pratama (XL-Red). Perusahaan-perusahaan Telco bisa mengaplikasikan teknologi ini untuk para pelanggannya, tentunya dengan tarif yang diukur dari lama dan besaran data yang diakses. Seperti perang taris sms, telpon dan internet yang saat ini melanda para perusahaan operator telepon. Rencanya awal tahun depan, teknologi ini launching untuk pelanggan,” jelasnya.
Sumber :www.teknopreneur.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar